Langsung ke konten utama

Postingan

Totalitas Dalam Beramal

Postingan terbaru

Menikah itu Menguatkan

Waktu masih bujangan dulu sempat ragu dengan statemen diatas, maklum karena belum pernah 😁. Bukankah menikah itu membuat keribetan yang baru? Setelah sebelumnya kita enjoy menikmati hidup apa yang kita mau, sekarang harus rela berbagi kesenangan itu dengan pasangan.  Mengurus hidup kita sendiri saja rasanya sulitnya minta ampun. Setelah berpasangan, malah harus membagi energi untuk pribadi dan membahagiakan pasangan. Bukankah itu menambah beban baru dalam hidup? Dimana pula letaknya menikah itu bisa menguatkan?.  Barangkali pemikiran diatas juga menjadi pemicu adanya kekhawatiran bagi para single untuk mengarungi kehidupan rumah tangga. Memang, bukanlah perkara mudah saat terjalinnya hubungan dua manusia berbeda jenis kelamin, beda karakter, beda latar belakang dan sederet perbedaan lainnya.  Namun Allah SWT jawab keraguan tersebut dengan firman-Nya yang menyebut ada ketenangan bathin yang akan didapatkan saat dua orang insan memutuskan untuk menikah.   "Dan di antara tanda-tanda

Menikah, Visi dan Obsesi

Salah satu manfaat pertama yang bisa rasakan ketika menikah adalah semakin kuatnya tekad dalam menata visi kehidupan yang lebih baik. Bukan berarti selama masa bujangan tidak punya mimpi yang ingin dicapai, namun saat menikah terasa ada energi baru dalam menata kembali obsesi-obsesi hidup. Baik obsesi pribadi apalagi obsesi membangun keluarga yang lebih baik. Iya tentu saja ada faktor pembedanya, masa bujangan kita hanya menata dan menjalani visi hidup kita secara sendiri saja. Itupun lebih banyak obsesi pribadi, kalaupun ada merancang visi berumah tangga dan berkeluarga, tentu saja tidak setajam saat sudah memiliki pasangan. Nah, bagi sebagian besar pasangan momen merumuskan visi bersama ini adalah momen romantis pertama yang dilalui saat baru menikah (klaim dari penulis saja).😁 Momen menyatukan visi ini sebenarnya sudah harus dimulai saat menjalani proses taaruf atau sebelum menikah. Kedua belah pihak sudah harus menyepakati hal-hal yang prinsipil sehingga masing-masing tidak terkej